KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karna
atas rahmat dan karunia-NYA , saya dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Pembentukan Karakter Islam
Yang Beriman” .
makalah ini merupakan inovasi pembelajaran dan berguna untuk teman-teman yang akan mempelajarinya bersama-sama.
makalah ini merupakan inovasi pembelajaran dan berguna untuk teman-teman yang akan mempelajarinya bersama-sama.
Makalah ini sangat bermanfaat bagi
teman-teman yang akan membacanya karna akan menambah wawasan yang lebih dalam
lagi .
Saya juga menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan , oleh karna itu saya membutuhkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari semua pembaca untuk memperbaiki kekurangan makalah ini
.
Balikpapan , 22 Oktober 2013
Penulis
Lilim Nova Amalia
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ..................................................................................1
Daftar
Isi ...........................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
...................................................................................3
B. Rumusan Masalah
...............................................................................
C. Tujuan
......................................................................
D. Manfaat
............................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
A. Islam
1.
Pengertian Islam
............................................
2.
Fungsi islam
bagi pemegang identitas islam ...........................
3.
Kandungan
didalam islam
3.1 Rukun islam
..............................................................
3.2 Rukun iman ..............................
4. Pandangan
Islam Dimasyarakat .........................................
B. Salat
1.
Pengertian Salat
................................
2.
Makna salat
.......................................
3.
Kewajiban salat
bagi kehidupan sehari-hari ..............................
C. Al-Qur’an
1.
Pengertian
Al-Qur’an ...................................................
2.
Fungsi Al-Qur’an
.........................................................
3.
Manfaat Al-Qur’an
....................................................
4.
Keunikan Al-Qur’am Dalam Kehidupan
Sehari-hari .......................
D. Akhlak
1.
Sifat-sifat
Terpuji
1.1 Tobat
1.1.1
Pengertian Tobat
..............................
1.1.2
Tujuan Tobat
......................................
1.1.3
Manfaat Tobat
....................................
1.2 Taqwa
1.2.1
Pengertia
Taqwa.............................................
1.2.2
Ciri-ciri Orang
Taqwa ......................................
1.2.3
Cinta Allah
Kepada Orang Yang Taqwa ...................
1.3 Raja
1.3.1
Pengertian Raja
..................................
1.3.2
Muslim Yang
Bersifat Raja ..............................
1.4 Sabar
1.4.1
Pengertian Sabar
................................
1.4.2
Macam-macam
Sabar .......................................
1.5 Ikhlas
1.5.1
Pengertian
Ikhlas ...............................................
1.5.2
Ciri-ciri Ikhlas
................................
1.5.3
Manfaat Dan
Keutamaan Ikhlas ................................
1.6 Tawakal
1.6.1
Pengertian
Tawakal .......................................................
1.6.2
Cara Membiasakan
Diri Bersikap Tawakal .........................
1.6.3
Manfaat Tawakal
.................................................
1.7 Syukur
1.7.1
Pengertian
Syukur .....................................
1.7.2
Macam-macam
Syukur ..................................
1.8 Qana’ah
1.8.1
Pengertian
Qana’ah ........................
1.8.2
Hikmah Qana’ah
.........................
1.9 Tawadu
1.9.1
Pengertian
Tawadu ................................
1.9.2
Membiasakan
Perilaku Tawadu ...............................
1.10
Jujur
..........................
1.11
Amanah
1.11.1
Pengeritian
Amanah .....................................................
1.11.2
Macam-macam
Amanah ...................................
1.12
Pemaaf
.................................
1.13
Baik Sangka ...................
2.
Sifat-sifat
Tercela
2.1
Hasad
2.1.1
Pengertian Hasad
...........................
2.1.2
Tanda-tanda
Hasad .................................
2.1.3
Penyebab Hasad
........................................
2.1.4
Bahaya Hasad
...........................
2.1.5
Cara Menghindari
Hasad ............................
2.2
Riya
2.2.1
Pengertian Riya
.............................
2.2.2
Tanda-tanda Riya
........................................
2.2.3
Bahaya-bahaya
Riya ..................................
2.2.4
Menghindari
Sifat Riya .........................................
2.3
Aniaya
2.3.1
Pengertian
Aniaya ...................................
2.3.2
Macam-macam
Sifat Aniaya .................................
2.3.3
Cara Menghindari
Sifat Aniaya ..................................
2.4
Diskriminasi
2.4.1
Pengertian
Diskriminasi ................................
2.4.2
Macam-macam
Diskriminasi .................
2.4.3
Cara Menghindari
Sifat Diskriminasi ..................
2.5
Ananiah (Egois)
2.5.1
Pengertian
Ananiah ............................................
2.5.2
Bentuk-bentuk
Ananiah ....................
2.5.3
Akibat Sifat
Ananiah ...............................
2.5.4
Cara Menghindari
Perilaku Ananiah ...................
2.6
Gadab (Pemarah)
2.6.1
Pengertian Gadab
....................................
2.6.2
Akibat Dari
sifat Gadab ..........................
2.6.3
Cara Mengatasi
Sifat Gadab ...........................
2.7
Gibah
(Menggunjing)
2.7.1
Pengertian Gibah
...................................
2.7.2
Sebab-sebab
Gibah ...............................
2.7.3
Cara Menghindari
Gibah .................................
2.8
Naminah (Adu
Domba)
2.8.1
Pengertian
Naminah .......................................
2.8.2
Cara Menghindari
Sifat Naminah ....................
2.9
Takabur
2.9.1
Pengertian
Takabur ...................
2.9.2
Ciri-ciri
Takabur ............................
2.9.3
Akibat Negatif
Sifat Takabur ...................
BAB III :
PENUTUP
A.
Kesimpulan
.....................................
B.
Saran
.............................
Daftar Pustaka
............................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pembentukan karakter islam yang beriman adalah
bagaimana peran orang tua ikut andil didalamnya sejak anak pada usia dini.Tidak
hanya peran orang tua tetapi keluarga dan lingkungan sekitar yang menjadi
faktor eksternal. Dengan adanya lingkungan sekitar yang baik maka akan cepat
dapat terbentuknya karakter islam yang beriman dan menunjukkan kualitas
masyarakat didaerah tersebut.Pengaruh pembentukan karakter sejak dini , Agar
mempermudah perjalanan hidupnya kelak dimasa yang mendatang
.
Pendidikan zaman sekarang banyak mengalami
perubahan. Namun seringkali perubahan tersebebut ikut merubah moral dan
karakter tiap individu. Perubahan moral dimulai dari kurangnya akhlak dan
karakter yang bersifat agamis maka akan mempermudah melakukan akhlak yang
negatif.
Pendidikan agama islam yaitu aspek pendidikan yang
dibutuhkan oleh individu yang beragama islam. Pendidikan tersebut sebagai
pedoman hidup dan sarana untuk pembentukan karakter yang benar.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana
pembentukan karakter islam yang beriman ?
2.
Bagaimana cara
mengatasi perubahan di zaman sekarang ?
3.
Bagaimana peran
orang tua dalam menimbulkan karakter yang beriman ?
C.
TUJUAN
1.
Untuk membentuk
karakter islam yang beriman sejak usia dini.
2.
Meningkatkan
akhlak sesuai ajaran islam
3.
Untuk mengetahui
karakter islam yang beriman sesuai ajaran agama islam
D.
MANFAAT
1.
Agar individu
tidak terjerat oleh hal-hal yang negatif
2.
Menjadi individu
yang berkarakter islam yang baik.
3.
Dengan
berkarakter islam yang baik individu dengan mudah dipercaya oleh orang lain
BAB II
PEMBAHASAN
A.
ISLAM
1.
Pengertian Islam
Islam adalah agama allah yang diturunkan sebagai
panduan hidup manusia sejak zaman
berzaman.
Agama
Islam adalah agama Allah, dari Allah dan milik Allah. Diamanatkan kepada umat
pengikut utusan Allah.
2.
Fungsi Islam Bagi Pemegang Identitas Islam
2.1 Islam sebagai agama allah
Islam
sebagai agama Allah dinyatakan dalam predikatnya yaitu dienul haq (agama yang
benar), dimana kehadiran dan kebenaran agama Islam nyata sepanjang zaman. Islam
juga dinyatakan sebagai dinul khalis yang berarti kesucian dan kemurnian serta
keaslian Islam terjaga sepanjang masa.
2.2 Islam sebagai panggilan allah
Allah
memanggil orang yang beriman dan bertakwa kepada Islam dengan mengutus
Rasul-Nya membawa Islam agar supaya disampaikan dan diajarkan kepada manusia .
Oleh karena itu para rasul dan para pengikut nya yang setia hanya mengajak
manusia kepada Islam.
2.3 Islam sebagai rumah yang dibangun oleh allah
Allah
menjadikan Islam sebagai ”rumah” yang disediakan bagi hamba-Nya yang beriman
dan bertakwa agar mereka hidup sebagai keluarga muslim. Dengan demikian Islam
merupakan wadah yang mempersatukan orang yang beriman dan bertakwa dalam
melaksanakan dan menegakkan agama Allah dalam kehidupan manusia dan masyarakat.
2.4 Islam sebagai jalan yang lurus
Orang
yang beriman dan bertakwa yang memenuhi panggilan Allah kepada Islam, tetap
dalam Islam melaksanakan ajaran Islam, karena mereka tahu dan mengerti bahwa
Islam itu agama Allah. Merekalah yang sedang berjalan pada jalan Allah yaitu
sirathal Mustaqim(jalan yang lurus).
2.5 Islam sebagai tali allah
Sebagai
tali Allah, Islam merupakan pengikat yang mempersatukan orang yang beriman dan
bertakwa dalam melaksanakan dan menegakkan agama Allah.
2.6 Islam sebagai sibgah allah
Sibgah
atau celupan yaitu zat pewarna yang memberikan warna bagi sesuatu yang
dicelupkan. Dengan Islam, Allah bermaksud memberkan warna atau corak kepadapa
manusia. Untuk mendapatkan corak atau warna tersebut adalah dengan jihad,
mengerahkan segala kemampuan nya dalam melaksanakan agama Allah. Muslim yang
tersibghah adalah Allah tetapkan sebagai saksi atas manusia dan yang sadar akan
identitasnya serta tahu akan harga dirinya sebagai hamba Allah yang beriman dan
bertakwa.
2.7 Islam sebagai bendera allah
Islam
sebagai bendera Allah di bumi. Bendera tersebut mesti dikibarkan setinggi
tingginya, sehingga tampak berkibar menjulang tinggi di angkasa. Untuk
mengibarkan atau menampakkan Islam, Allah mengutus Rasul-Nya dengan Alquran dan
Islam, sehingga dengan demikian kekafiran dan kemusrikan akan dapat diatasi.
3.
Kandungan Didalam Islam
3.1
Rukun Islam
3.1.1
Mengucapkan 2
kalimat syahadat
a.
Pengertian
syahadat
Syahadat berasal dari
kata bahasa Arab yaitu syahida, yang
artinya ia telah menyaksikan. Kalimat itu dalam syariat Islam adalah sebuah
pernyataan kepercayaan dalam keEsaan Allah dan Nabi Muhammad sebagi Rasul-Nya.
Syahadat sering juga disebut dengan Syahdatain
karena terdiri dari 2 kalimat (dalam bahasa Arab Syahadatain berarti 2 kalimat syahdat). Kedua kalimat syahadat itu
adalah :
1)
Kalimat pertama
Artinya:
“Saya bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Allah SWT.”
2) Kalimat
kedua
Artinya :
“Dan saya bersaksi
bahwa Muhammad adalah utusan Allah SWT.”
b. Makna
syahadat
1) Ikrar
Ikrar yaitu suatu
pernyataan seorang muslim mengenai apa yang diyakininya. Ketika seseorang mengucapkan
kalimat syahadat, maka ia memiliki kewajiban untuk menegakkan dan
memperjuangkan apa yang ia ikrarkan.
2) Sumpah
Seseorang yang
bersumpah, berarti dia bersedia menerima akibat dan resiko apapun dalam
mengamalkan sumpahnya tersebut. Artinya, seorang muslim itu berarti siap dan
bertangungjawab dalam tegaknya Islam dan penegakkan Islam
3) Janji
Syahadat juga bermakna
janji. Artinya, setaip muslim adalah orang-orang yang berjanji setia untuk
mendengar dan taat dalam segala keadaan terhadap semua perintah Allah SWT yang
terkandung dalam Al-Qur’an maupun Sunnah Rasul
c. Syarat
syahadat
Syarat syahadat adalah
sesuatu yang tanpa keberadaannya maka disyaratkannya itu tidak sempurna. Jika
seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat tanpa memenuhi syarat-syaratnya bisa
dikatakan syahadatnya tidak sah Syarat syahadat yaitu :
1) Pengetahuan
Seseorang yang
bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang syahadatnya. Dia wajib memahami
isi dari dua kalimat yang dia nyatakan itu, serta bersedia menerima konsekuensi
ucapannya
2) Keyakinan
Seseorang yang
bersyahadat mesti mengetahui dengan sempurna makna dari syahadat tanpa
sedikitpun keraguan terhadap makna tersebut
3) Keikhlasan
Iklhas berarti
bersihnya hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan makna syahadat.
Ucapan syahadat yang bercampur dengan ria atau kecenderungan tertentu tidak
akan diterima oleh Allah SWT
4) Kejujuran
Kejujuran adalah
kesesuain antara ucapan dan perbuatan. Pernyataan syhadat harus dinyatakan
dengan lisan, diyakini dalam hati lalu diaktualisasikan dalam amal perbuatan
5) Kecintaan
Kecintaan berarti
mencintai Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman. Cinta juga harus
disertai dengan amarah yaitu kemarahan terhadap segala sesuatu yang
bertentangan dengan syahadat, atau dengan kata lain semua ilmu dan amal yang
menyalahi sunnah Rasullullah SAW
6) Penerimaan
Penerimaan berarti
penerimaan hati terhadap segala sesuatu yang datang dariAllah dan Rasul-Nya
7) Ketundukan
Ketundukan yaitu tunduk
dan menyerahkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya secara lahiriyah
artinya,seorang muslim yang bersyahadat harus mengamalkan semua perintah-Nya
dan meninggalkan semua larangan-Nya
3.1.2
Mendirikan salat
a.
Pengertian salat
Salat menurut bahasa
artinya do’a, sedangkan menurut istilah salat adalah ibadah berupa tindakan
yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan memenuhi syarat dan
rukun yang ditentukan dengan tujuan pasrah dan mencari ridho Allah SWT.
b. Syarat
Wajib Shalat
Syarat wajib shalat
adalah syarat-syarat atau hal-hal yang menjadikan seseorang diwajibkan mengerjakan
shalat. Syarat-syarat wajibshlat adalah sebagi berikut :
1) Islam
2) Balig(dewasa)
3) Suci
(dari haid dan nifas bagi wanita)
4) Berakal
5) Dakwah
telah sampai
6) Melihat
atau mendengar, orang yang buta dan tuli sejak lahir tidak dituntut dengan
hukum karena tidak ada jalan baginya untuk belajar hukum-hukum Islam
7) Jaga
(orang yang tidur tidak wajib shalat, begitu juga orang yang lupa)
c. Syarat
Sah Shalat
Syarat adalah sesuatu
yang harus dipenuhi sebelum melakukan suatu pekerjaan. Dengan demikian, yang
dimaksud dengan syarat sah shalat adalah sesuatu yang harus dipenuhi sebelum
melakukan shalat sehingga shalat dihukumi sah .
Syarat-syarat sah
shalat :
1) Suci
dari hadas besar dan hadas kecil
2) Suci
badan, pakaian, dan tempat dari najis
3) Menutup aurat (aurat ditutup dengan sesuatu yang
menghalangi terlihatnya warna kulit. Aurat laki-laki antara pusar dan lutut.
Aurat perempuan seluruh badannya, kecuali muka dan telapak tangan
4) Mengetahui
masuknya waktu shalat
5) Menghadap
ke kiblat (Ka’bah)
d. Rukun
Shalat
Rukun shalat adalah sesuatu
yang dikerjakan pada saat melakukan shalat. Rukun shalt sebagai berikut :
1) Niat
2) Berdiri
bagi yang mampu
3) Takbiratul
ihram (dengan membaca Allahu Akbar)
4) Membaca
Surah Al-Fatihah
5) Rukuk
disertai tma’ninah
6) Iktidal
disertai tuma’ninah
7) Sujud
dua kali disertai tuma’ninah
8) Duduk
diantara dua sujud disertai dengan tuma’ninah
9) Duduk
akhir
10) Membaca
tasyahud akihr
11) Membaca
shalawat atas Nabi Muhammad SAWmengucapkan salam yang pertama (menoleh ke
kanan)
12) Menertibkan
rukun
e. Sunah-sunah
dalam Shalat
Sunah adalah sesuatu
yang lebih utama dilakukan, tetapi tidak sampai membatalkam atau menyebabkan
shalat itu tidak sah apabila ditinggalkan.
Adapun yang termasuk
dalam sunah-sunah shalat adalah:
1) Mengangkat
kedua tangan ketika takbiratul ihram. Tangan
diangkat sampai setentang tinggi ujung dan telapak tangan setinggi bahu,
keduanya dihadapkan ke kiblat
2) Mengangkat
kedua tangan ketika akan rukuk, ketika berdiri dari rukuk dan saat berdiri dari
tasyahud awal
3) Meletakkan
telapk tangan kanan di ata punggung tangn kiri dan keduanya diletakkan di bawah
dada
4) Melihat
ke arah tempat sujud, kecuali saat membaca syahadat tauhid
5) Membaca
doa iftitah sesudah takbiratul ihram dan
sebelum membaca Surah Al-Fatihah
6) Membaca
Ta’awwuz sebelum membaca basmalah
7) Diam
sebentar sebelum membaca Surah Al-Fatihah dan sesudahnya
8) Membaca
Amin setelah membaca Surah Al-Fatihah
9) Membaca
surah atau ayat Al_qur’an sesudah membaca Surah Al-Fatihah bagi imam maupun
shalat sendirian
10) Makmum mendengarkan bacaan imam
11) Mengeraskan bacaan Surah Al-Fatihah dan bacaan
ayat-ayat Al-Qur’an pada rakaat pertama dan kedua shalat Magrib, Isya, dan
Subuh
12) Membaca takbir ketika turun naik (takbir Intiqal ), kecuali
13) Membaca sami’allahu
liman hamidah saat bangkit dari rukuk
14) Membaca rabbana
walakal-hamdu ketika iktidal
15) Meletakkan telapak tangan di atas lutut ketika rukuk
16) Membaca tasbih tiga kali ketika rukuk
17) Membaca tasbih tiga kali ketika sujud
18) Membaca doa ketika duduk antara dua sujud
19) Duduk iftirasy (bersimpuh) pada saat rakaat 1 dan 3 selesai
20) Duduk
tawarruk (duduk pada tahiat akhir)
21) Duduk
istirahat (sebentar) sesudah sujud kedua sebelum berdiri
22) Bertelekan
ke tanah ketika hendak berdiri dari sujud
23) Memberi
salam yang kedua (menoleh ke kiri)
24) Saat
memberi salam hendaklah diniatkan memberi salam kepada yang di sebelah kanan
dan kirinya. Apabila menjadi imam diniatkan memberi salam kepada makmum dan
makmum niat menjawab salam imam
f. Hal-hal
yang Membatalkan Shalat
Shalat jadi batal
apabial melakukan salah satu dari hal-hal berikut:
1) Meninggalkan
salah satu rukun atau memutuskan rukun sebelum sempura denga sengaja
2) Meninggalkan
salah satu syarat shalat
3) Berbicara
dengan sengaja di luar bacaan shalat
4) Bergerak
lebih dari tiga kali (selain gerakan shlat)
5) Makan
dan minuman
6) Berubah
niat
3.1.3
Berpuasa pada
bulan ramadhan.
a.
Pengertian puasa
Puasa
yaitu menahan lapar dan haus serta hawa nafsu dimulai dari terbuit fajar sampai
terbenam matahari karena perintah allah disertai niat dan syarat-syarat
tertentu.
b.
Macam-macam
puasa
Puasa
wajib yaitu puasa bulan ramadhan , puasa nazar dan puasa kafarah (denda karena
melakukan pelanggaran).
Puasa
sunnat yaitu puasa pada setiap hari senin dan kamis , puasa pada tanggal 9
dzulhijjah , puasa pada tanggal 10 muharam , puasa 6 hari di bulan syawal ,
puasa pada tanggal 13,14 dan 15 pada setiap bulan qamariyah.
c.
Orang yang
diwajibkan berpuasa
Orang
islam yang berakal sehat dan tidak sakit , baligh dan kuat melaksanakan puasa.
d.
Syarat sah puasa
Beragama
islam , mumaiyiz , suci dari haid dan nifas , waktu yang dibolehkan puasa.
e.
Rukun puasa
Niat
pada malam hari, meninggalkan segala yang mebatalkan puasa pada siang hari
yaitu dimulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
f.
Hal-hal yang
disunatkan dalam berpuasa
Makan
sahur dan mengakhirinya , menyegerakan berbuka , membaca doa ketika berbuka ,
memperbanyak ibadah seperti membaca al-qur’an , salat sunat , i’tikaf di
masjjid , memperbanyak amal kabajikan seperti bersedekah , saling
tolong-menolong dalam hal kebaikan , membantu fakir miskin , anak yatim piatu
dan sebagainya.
g.
Yang membatalkan
puasa
Makan
dan minum atau merokok dengan segaja , muntah yang disengaja , gila/ayan ,
mabuk/hilang akal , haid dan nifas , bercampur suami isteri pada siang hari ,
murtad.
h.
Orang yang
dibolehkan tidak berpuasa
Orang
sakit (harus mengganti puasanya pada hari lain) , orang yang bepergian jauh
(musafir) , ibu yang sedang hamil , ibu yang sedang menyusui anaknya , orang
haid dan nifas , orang yang sudah sangat tua harus membayar fidyah setiap hari
¾ liter beras untuk orang miskin.
3.1.4
Membayar zakat.
a.
Pengertian zakat
Secara
bahasa , zakat berarti tumbuh , berkembang dan berkah atau dapat pula berarti
membersihkan atau mensucikan. Sedangkan menurut terminologi syari’ah , zakat
berarti kewajiban atas harta atau kewajiban atas sejumlah harta tertentu untuk
kelompok tertentu dalam waktu tertentu. Zakat dikeluarkan setahun sekali pada
bulan ramadhan sebanyak 2,5 kg (3,1 liter) untuk setiap jiwa atau orang.
b.
Syarat-syarat
zakat
1)
Islam
2)
Hidup pada bulan
ramadhan sampai sebelum terbenam matahari pada hari terakhir bulan ramadhan.
3)
Memiliki
kelebihan makanan dan harta untuk keperluan pada hari raya idul fitri.
c.
Harta yang Wajib Dizakati
Harta
yang kita miliki pada hakikatnya adalah milik Allah SWT. Kita hanya sebagai
penerima amanah. Oleh karena itu, kita harus dengan ikhlas mengeluarkan zakat
sesuai dengan ketentuan syarak. Berikut ini harta yang wajib dizakati :
1)
Emas dan Perak
Emas
dan Perak wajib dikeluarkan zakatnya apabila sudah mencapai nisab dan haul.
Nisab emas adalah 20 dinar (96 gram), sedangkan nisab perak adalah 200 dirham
(672 gram). Haul emas dan perak adalah 1 tahun dengan kadar zakat 2,5%.
Perintah zakat emas dan perak dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah at-Taubah Ayat
34 yang artinya sebagai berikut :
“Dan orang-orang yang
menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka
berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab yang
pedih.” (Q.S. at-Taubah/9: 34)
2) Harta
Perniagaan
Harta perniagaan wajib
dikeluarkan zakatnya jika sudah mencapai nisab dan haulnya. Nisab harta
perniagaan senilai emas 96 gram dengan kadar zakat 2,5% dan haulnya 1tahun.
Perintah zakat perniagaan dijelaskan dalam hadis yang artinya sebagai berikut :
“Bahwasanya Rasulullah
SAW menyuruh kami untuk mengeluarkan zakat barang yang diperjualbelikan.”
(H.R.Abu Dawud dari Samrah bin Jundub no.1335).
3) Hasil
Pertanian atau Perkebunan
Hasil pertanian atau
perkebunan wajib dikeluarkan zakatnya setiap panen apabila sudah mencaspai
nisab. Nisab hasil pertanian adalah 5 wasaq (652 kg) setiap panen. Kadar
zakatnya adalah 5% jika pengairannya memerlukan biaya dan 10% jika pengairannya
tidak memerlukan biaya. Perintah zakat hasil pertanian atau perkebunan
dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah al-An’am Ayat 141 yang artinya sebagai
berikut:
“Dan berikanlah haknya
(zakatnya) pada waktu memetik hasilnya, tapi janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
(Q.S.al-An’am/6: 141)
4) Binatang
Ternak
Apabila binatang ternak
sudah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan syarak, wajib dikeluarkan
zakatnya. Binatang ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah unta,sapi,dan
kambing. Ternak unta nisabnya 5 ekor, kadar zakat 1 ekor kambing umur 2 tahun
atau lebih. Ternak sapi/kerbau nisabnya 30 ekor,kadar zakat 1 ekor sapi/kerbau
umur 1 tahun atau lebih. Ternak kambing nisabnya 40 ekor, kadar zakat 1 ekor
kambing umur 2tahun atau lebih. Binatang ternak haulnya 1 tahun.
5) Barang
Temuan (Rikaz)
Barang temuan merupakan
harta yang wajib dikeluarkan zakatnya. Barang temuan tidak disyaratkan harus
mencapai nisab dan haul. Kadar zakat harta temuan sebanyak 20% atau seperlima.
Perintah zakat harta temuan dijelaskan dalam hadis yang artinya sebagai berikut
:
“Rasulullah SAW
bersabda, “Dan di dalam barang temuan ada haknya seperlima.” (H.R. al-Bukhari
dari Abu Hurairah no. 1403).
d.
Orang-orang yang
berhak menerima zakat
1)
Fakir
Orang
yang tidak punya harta dan tidak punya usaha.
2)
Miskin
Orang
yang memiliki usaha atau pekerjaan tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan
sehari-hari.
3)
Amil
Orang
yang mengurus zakat.
4)
Mualaf
Orang
yang masih lemah imannya yang mungkin baru masuk islam.
5)
Riqab
Budak
yang dijanjikan akan dimerdekakan
6)
Gharim
Orang
yang mempunyai hutang tetapi hutangnya bukan untuk maksiat.
7)
Sabilillah
Orang
yang berjuang menegakkan agama allah
8)
Ibnu sabil
Orang
yang bepergian jauh yang kehabisan bekal , seperti merantau atau menuntut ilmu.
e.
Hikmah zakat
1)
Dapat membantu
orang yang lemah (fakir miskin) agar mereka dapat menunaikan tugasnya terhadap
allah swt.
2)
Dapat membersihkan
diri dari sifat kikir , tamak , serakah dan sifat tercela.
3)
Sebagai
perwujudan adanya sikap syukur kepada allah swt atas nikmat dan karunia yang
diberikan kepadanya.
4)
Dapat mencegah
dan menyukseskan program pemerintah dalam mewujudkan pembangunan ekonomi ,
politik , budaya , pendidikan , keamanan dan sebagainya.
5)
Dapat mencegah
dan mengurangi tindak kejahatan yang ditimbulkan dari si lemah.
6)
Dapat mempererat
tali persaudaraan , ukhuwah wataniyah , ukhuwah islamiyah dalam kehidupan
sehari-hari sehingga tercipta masyrakat yang baik , tenang , tentram dan
bahagia.
7)
Harta yang
dizakatkan menjadi harta hakiki yang dimiliki muzaki di hadapan allah
3.1.5
Menunaikan
ibadah haji
a.
Pengertian haji
Menurut
bahasa haji adalah al-qasdu ,maksudnya menuju atau menyengaja sesuatu. Sedang
secara istilah syara/hukum ,haji berarti sengaja mengunjungi ka’bah/baitullah
di mekkah untuk melakukan ibadah kepada allah swt. Pada waktu dan tata cara
tertentu dengan tertib. Sedangkan yang dimaksud dengan waktu tertentu adalah
bulan-bulan haji yaitu dimulai dari syawal sampai sepuluh hari pertama bulan
dzulhijjah. Amalan ibadah tertentu ialah thawaf , sa’i , wukuf,mabit di
muzdalifah,melontar jumroh dan mabit di mina.
b.
Syarat-syarat haji
1.
Islam
2.
Baligh (sudah dewasa)
3.
Berakal sehat
4.
Merdeka (bukan budak)
5.
Kuasa atau mampu. Memliki
bekal yang cukup untuk dirinya sendiri dan keluarga yang ditinggalkan, aman
dalam perjalanan, serta sehat jasmani dan rohani.
c.
Rukun haji
Rukun haji adalah
segala sesuatu yang harus dilakukan pada saat haji. Apabila tidak dikerjakan,
menyebabkan hajinya tidak sah. Haji harus diulangi pada waktu yang lain. Rukun
haji adalah sebagai berikut :
1. Ihram
yaitu berpakaian ihram (serba putih) dan memulai niat ihram haji. Ihram ini
dimulai dari miqat zamani atau miqat makani. Sebelum melakukan ihram disunahkan
mandi , mencukur kumis , memakai wangi-wangian , memotong kuku , salat sunnah
dan membaca talbiyah.
2. Wukuf
di padang arafah yaitu berdiam atau hadir di padang arafah pada waktu yang
telah ditentukan , yaitu mulai tergelincirnya matahari (waktu dzuhur) pada
tanggal 9 dzulhijjah.
3. Thawaf
yaitu mengelilingi ka’bah sebanyak 3 kali yang dimulai dari hajar aswad dan
ka’bah berada di sebelah kiri orang yang thawaf. Thawaf ada beberapa macam
yaitu :
a. Thawaf
qudum yaitu thawaf yang dilakukan ketika datang di ka’bah
b. Thawaf
ifadah yaitu thawaf yang termasuk dalam rukun haji
c. Thawaf
wada’ haitu thawaf yang dilakukan untuk melepas diri dari yang diharamkan karna
ihram
d. Thawaf
nadzar yaitu thawaf yang dilakukan karna nadzar
e. Thawaf
sunnah yaitu thawaf yang dilakukan dalam rangkaian ibadah sunnah
4.
Sa’i yaitu
berlari-lari kecil diantara bukit safa dan marwah.
Syarat-syarat
sa’i yaitu :
a.
Dimulai dari
bukit safa dan diakhiri di bukit marwah.
b.
Sa’i dilakukan 7
kali , dari safa ke marwah dihitung sekali.
c.
Sa’i sesudah
melakukan thawaf
5. Tahalul
yaitu mencukuratau menggunting rambut
sekurang-kurangnya 3 helai. Mencukur rambut dilakukan setelah melempar jumrah
aqabah dan apabila memiliki kurban , maka mencukur dilakukan setelah qurban.
6.
Tertib yaitu dalam
melakukan rukun-rukun haji dilakukan sesuai ketentuan.
d.
Wajib haji yaitu perbuatan yang wajib dilakukan dalam melaksanakan
ibadah haji. Namun apabila ada salah satu wajib haji ditinggalkan ,hajinya
tetap sah akan tetapi harus membayar dam atau denda dengan cara menyembelih
hewan. Hal-hal yang termasuk wajib haji yaitu :
1. Ihram dari miqat. Miqat artinya batas atau ketentuan
tempat dan waktu untuk melakukan ihram. Miqat terbagi menjadi 2 yaitu :
1.1
Miqat makani
yaitu yaitu batasan tempat dimulainya ihram bagi yang mengerjakan haji.
1.2 Miqat zamani yaitu batasan waktu mulai melakukan
ibadah haji. Adapun batasannya adalah sejak awal bulan syawal hingga terbit
fajar pada hari raya haji.
2.
Mabit atau hadir di muzdalifah yang waktunya dimulai tengah malam hari
raya haji pada tanggal 10 dzulijjah sesudah wukuf di arafah sampai sebelum
terbit fajar.
3.
Melontar jumrah
aqabah yaitu melontar jumrah aqabah dengan 7 kerikil yang waktunya pada hari
raya tanggal 10 dzulhijjah sesudah wukuf di arafah sampai sebelum terbit fajar.
4. Bermalam
dimina pada hari tasyrik tanggal 11,12 dan 13 dzulhijjah pada siang harinya melontar jumrah ula, jumrah wusta
,jumrah aqabah yang masing-masing 7 kali dengan batu kerikil.
5. Thawaf wada’ yaitu thawaf ketika akan meninggalkan
ka’bah.
6. Menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang selama
ibadah haji , jika melanggar maka harus membayar dam.
e. Sunnah
haji
Sunnah haji yaitu pekerjaan yang berkaitan dengan urusan haji yang
apabila dikerjakan mendapat pahala dan jika tidak ditinggalkan tidak berdosa.
Hal-hal yang termasuk sunah haji yaitu :
1. Mengerjakan haji ifrad. Kata ifrad secara bahasa
artinya terpisah , yang dimaksud adalah memisahkan antar haji dan umrah ,
caranya mendahulukan haji kemudian baru umrah.
2. Membaca talbiyah dengan suara nyaring bagi laki-laki
, dan dibaca pelan-pelan bagi perempuan. Membacanya sejak ihram sampai melontar
jumrah aqabah pada hari rayakurban (idul adha).
3. Berdoa setelah membaca talbiyah , doa yang dibaca adalah doa memohon keridhaan allah ,
diberi kenikmatan surga dan dijauhkan dari siksa neraka.
4. Salat sunah 2 raka’at sesudah thawaf.
5. Masuk ka’bah.
f. Cara
mengerjakan haji
Untuk mengerjakan haji
ibadah haji ada 3 cara yaitu :
1. Ifrad
yaitu mendahulukan rangkaian
ibadah haji dan setalah selesai baru mengerjakan rangkaian ibadah umrah. Cara
ini merupakan cara yang tepat dan paling afdal.
2. Tamattu’ yaitu mendahulukan ibadah umrah daripada
ibadah haji dan dilaksanakan pada bulan haji. Caranya ihram mula-mula untuk
umrah dari miqat , selesai urusan umrah kemudian ihram lagi dari mekkah untuk
haji.
3. Qiran yaitu mengerjakan haji dan umrah secara
bersama-sama. Caranya , seseorang ihram
dari miqat untuk haji sekalgus untuk umrah , thawaf untuk haji dan umrah , sa’i
untuk haji dan umrah , dan sebagainya. Bagi jamaah haji yang memilih cara
tamatuk atau kiran sesudahnya diwajibkan membayar dam dengan menyembelih seekor
kambing.
g. Larangan
selama dalam ihram
Beberapa larangan bagi
orang ihram antara lain :
1. Bagi
laki-laki dilarang memakai pakaian yang berjahit.
2. Bagi
laki-laki dilarang menutup kepala.
3. Bagi
laki-laki atau perempuan dilarang memakai harum-haruman.
4. Bagi
wanita dilarang menutup muka dan telapak tangan jika dalam keadaan terpaksa
boleh menutup muka tetapi harus membayar dam atau denda.
5. Dilarang
memotong rambut atau bulu badan yang lain dan memakai minyak rambut.
6. Dilarang
memotong kuku.
7. Dilarang
meminang , menikah dan menjadi wali dalam pernikahan.
8. Dilarang
menggauli isteri , bertengkar dan berbuat maksiat.
9. Dilarang
berburu dan membunuh binatang darat yang liar dan halal dimakan.
h. Dam
(denda dalam haji) adalah suatu yang wajib dipenuhi oleh jama’ah haji atau
umrah karna melanggar atau meninggalkan wajib haji atau umrah. Dam atau denda
tersebut tidak sama,maka dari itu bentuk-bentuk pelanggaran tersebut dapat
digolongkan sebagai berikut :
1. Dam
karna mengerjakan haji tamattu ‘
dan qiran bagi jama’ah haji tamattu’ dan qiran harus membayar dam yaitu sebagai
berikut :
1.1
Menyembelih
seekor kambing yang sah untuk qurban.
1.2 Jika tidak sanggup menyembelih
seekor kambing , ia harus berpuasa 10 hari ,3hari sewaktu ihram yang
selambat-lambatnya sampai hari raya ,sedangkan 7 hari dikerjakan di negerinya
sendiri (dirumah setelah pulang).
2. Dam
karena mengerjakan salah satu larangan dalam ihram haji yaitu :
2.1 Mencukur
atau menghilangkan 3 helai rambut atau lebih selain rukun haji.
2.2 Memotong
kuku.
2.3 Memakai
pakaian yang berjahit bagi laki-laki.
2.4 Memakai
harum-haruman atau minyak rambut.
2.5 Bermesra-mesraan
atau bersetubuh antara tahalul pertama dan kedua.
Apabila
mengerjakan salah satu larangan tersebut dikenakan salah satu dari 3 macam
denda, yaitu :
2.6 menyembelih
binatang yang sah untuk kurban.
2.7 Berpuasa
selama 3 hari.
2.8 Bersedekah
9,3 liter makanan kepada 6 fakir miskin.
3. Dam
yang membatalkan haji dan umrah apabila terjadi sebelum tahalul pertama , yaitu
:
3.1
Menyembelih seekor unta atau sapi atau tujuh ekor kambing dan
wajib diulangi hajinya.
3.2 Harta unta dihitung untuk membeli makanan dan
minuman itu disedekahkan di tanah haram dan hajinya wajib diulang.
3.3 Berpuasa dengan ketentuan setiap makanan atau 0,8kg
daging unta ,diganti dengan berpuasa satu hari ,dan puasanya boleh dilakukan
dimana saja ,kecuali menyembelih hewan atau membagikan makanan harus dilakukan
di tanah suci mekkah.
4. Dam
yang dilakukan karena membunuh binatang liar yaitu :
4.1
Menyembelih binatang yang sebanding dengan binatang yang dibunuh.
4.2
Bersedekah kepada
fakir miskin seharga bintang yang diburu atau dibunuh.
4.3
Berpuasa , dengan
perhitungan ½ gantang makanan atau setiap 0,8 kg daging yang diburu / dibunuh
ia harus puasa 1 hari.
5. Dam
yang disebabkan terlambat (terkepung).
Apabila
sedang menunaikan ibadah haji pada ihram haji atau umrah ,datang pada waktu
pelaksanaan ibadahnya terhalang oleh musuh dan tidak ada jalan lain,hendaklah
ia berniat tahalul (melakukan ihram haji atau umrahnya dengan menyembelih
seekor kambing di tempat ia terhalang , selanjutnya mencukur rambut kepalanya)
3.2 Rukun iman
3.2.1
Iman kepada
Allah SWT
a.
Pengertian iman
kepada allah
1)
Meyakini bahwa Allah SWT itu ada,
2)
Meyakini akan keesaan-Nya,baik dalam
perbuatan-Nya menciptakan alam makhluk seluruhnya, maupun dalam menerima ibadat
segenap makhluk-Nya,
3)
Meyakini bahwa Allah bersifat dengan
segala sifat sempurna,suci dari segala sifat kekurangan dan suci pula dari
menyerupai segala yang baharu (makhluk).
3.2.2
Iman kepada
malaikat
3.2.2.1
Pengertian iman
kepada malaikat
Iman
kepada malaikat yaitu meyakini dan membenarkan dengan sepenuh
hati , mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan perbuatan tentang adanya
malaikat yang tercipta dari nur (cahaya) yang selalu taat dan patuh kepada
Allah SWT.
3.2.2.2 Tugas
dan nama malaikat
a. Jibril,
menyampaikan wahyu kepada para rasul dan nabi
b. Mikail,
membagikan rezeki dan menurunkan hujan
c. Israfil,
menuip terompet di hari kiamat
d. Izrail
, mencabut nyawa
e. Rakib,
mencatat amal baik
f. Atid,
mencatat amal buruk
g. Mungkar
& Nakir, memeriksa dan menanyai amal manusia di alam kubur
h. Malik,
menjaga neraka
i.
Ridwan, menjaga surga
3.2.2.3 Sifat-sifat
malaikat
a. Tidak
perempuan dan laki-laki (tidak berjenis kelamin)
b. Selalu
taat dan patuh kepada Allah SWT dan tidak mendurhakai-Nya, serta selalu
beribadah dan bertasbih
c. Tidak
makan dan minum, tidak tidur dan berbohong,
d. Tidak
berayah dan beribu, tidak bernafsu
e. Selalu
memintakanampun terhadap orang yang beriman
f. Merasa
bahagia dan mendoakan orang yang memperoleh Lailatul Qadar
g. Dapat
menjelma bentuk seperti apa yang dikehendakinya
3.2.3
Iman kepada kitab-kitab allah
3.2.3.1 Pengertian
iman kepada kitab-kitab allah
Iman kepada kitab-kitab
Allah SWT adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT
telah menurunkan kitab-kitabNya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu
Allah swt untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.
3.2.3.2 Macam-macam
kitab
a. Kitab
taurat
Allah swt menurunkan
Kitab Taurat kepada Nabi Musa A.S. Taurat dalam bahasa Ibrani disebut Thora.
Kitab tersebut sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi Nabi Musa A.S dan
umatnya (Bani
Israil). Kitab Taurat merupakan bagian terpenting dari kitab suci agama Yahudi
dan bagian dari kitab agama Nasrani.
b. Kitab
zabur
Zabur berasal dari kata
zabara-yazburu-zabr, yang berarti menulis. Menurut arti asalnya, zabur adalah kitab tertulis. Zabur
yang berarti kitab dalam bahasa Arab disebut mazmur. Kitab Zabur diwahyukan kepada Nabi
Daud A.S sebagai pedoman dan petunjuk bagi diri dan umatnya untuk menggapai
kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.
c. Kitab
injil
Kata injil berasal dari
bahasa Yunani euangelion yang berarti kabar gembira. Kitab Injil
diberikan Allah swt kepada Nabi Isa A.S sebagai pedoman dan petunjuk bagi diri
dan umatnya (Bani Israil). Kitab Injil yang sekarang berbeda dengan Kitab Injil
yang diturunkan Allah swt. kepada Nabi Isa AS . kitab ini juga sudah mengalami
penambahan dan pengurangan menurut pengarangnya. Ada beberapa pengikut Nabi Isa
AS yang kemudian memasukkan karangannya kedalam Kitab Injil yaitu : Matius,
Markus , Lukas, dan Yahya.
d. Al-Qur’an
merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah swt kepada Nabi Muhammad SAW.
Kitab ini sebagai kitab terakhir karena tidak ada lagi nabi setelah beliau.
Al-Qur’an sebagai penyempurna dari kitab terdahulu. Dengan demikian, masa
berlakunya Al-Qur’an adalah sampai akhir zaman. Hal itu berbeda dari kitab
terdahulu yang berlaku pada masa kenabian nabi yang menerima kitab itu.
Artinya, setelah diturunkan Al-Qur’an, masa berlakunya kitab sebelumnya sudah
habis dan semua harus disesuaikan dengan Al-Qur’an.
3.2.3.3 Fungsi
iman kepada kitab allah
a. Sebagai
standar baik dan buruk serta halal dan haram
dalam menentukan sesuatu
b. Sebagai
rujukan dalam menyelesaikan suatu masalah
c. Sebagai
penentram jiwa
d. Sebagai
petunjuk dalam menjalani kehidupan dalam menurut kehendak Allah swt
3.2.4
Iman kepada rasul
3.2.4.1 Pengertian
iman kepada rasul
Iman kepada rasul-rasul
Allah berarti mempercayai bahwa rasul Allah adalah sesorang yang terpilih ,
diutus dan ditugasi untuk menyampaikan ajaran Allah (wahyu) yang diterimakannya
kepada umatnya , agar dijadikan pedoman hidup. Rasul adalah seorang nabi yang
ditugaskan untuk menyampaikan wahyu Allah kepada umatnya , tetapi nabi diberi
wahyu oleh Allah untuk dirinya sendiri dan tidak disampaikan kepada umatnya.
Oleh karena itu rasul memiliki pengikut dan nabi tidak.
3.2.4.2 Sifat-sifat
mulia dan mustahil
a. Sidik
artinya jujur, mustahil bersifat kizib artinya dusta. Nabi dan rasul wajib
memiliki sifat jujur dan mustahill bersifat dusta karena jika mereka dusta maka
tentu akan menyesatkan dan menyengsarakan umat manusia.
b. Amanah
artinya dapat dipercaya , mustahil beersifat khianat artinya berbohong.
Mustahil nabi dan rasul
itu bersifat pembohong ,karena para pengikutnya tentu akan menjadi penipu juga.
c. Tablig
artinya menyampaikan , mustahil bersifat kitman artinya menyembunyikan.
Jika nabi dan rasul
bersifat kitman tentu manusia tidak memiliki pedoman hidup yang bersumber dari
Allah.
d. Fatanah
artinya cerdas , mustahil bersifat baladah artinya bodoh.
Nabi dan rasul harus
siap berhujah mengajak umatnya kejalan Allah , berdialog meluruskan jalan sesat
umatnya dan jika perlu berdebat dengan penentangnya. Oleh karena itu nabi dan
rasul harus cerdas.
3.2.5
Iman kepada hari akhir
3.2.5.1 Pengertian
iman kepada hari akhir
hari akhir adalah hari
berakhirnya seluruh kehidupan di dunia ini. Iman kepada hari akhir berarti
percaya bahwa kehidupan di dunia ini pasti akan berkesudahan. Artinya,
kehidupan didunia ini tidak kekal.
3.2.5.2 Hari
kiamat
a. Kiamat
sugra adalah kiamat kecil. Setiap makhluk pasti akan mengalami kematian, tidak
ada makhluk yang abadi. Semuanya akan musnah dan binasa. Peristiwa kematian
atau kehancuran makhluk hidup dinamakan kiamat sugra yaitu kiamat bagi makhluk
yang mati itu.
b. Kiamat
Kubra berarti besar. Kiamat kubra adalah berakhirnya seluruh kehidupan mahluk
yang ada di dunia ini secara serempak. Pada saat terjadinya kiamat kubra,
segala sesuatu yang ada di dunia ini akan hancur, kecualiAllah SWT.Pada hari
itu Dia sebagi penguasa tunggal yang tetap kekal
3.2.5.3 Proses
kehidupan setelah hari kiamat
a. Yaumul
Ba’as
Yaumul ba’asadalah hari
dibangkitnya seluruh umat manusia dari alam barzakh atau alam kubur.
b. Yaumul
Mahsyar
Setelah dibangkitkan
dari alam kubur, semua manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar, tidak ada
seorang pun yang tertinggal. Oleh karena itu, peristiwa ini dinamakan yaumul
mahsyar. Padang mahsyar merupakan mahkamah Allah SWT yang paling adil
c. Yaumul
Mizan
Yaunul mizan adalah
hari penimbangan amal perbuatan manusia yang dilakukan selama hidupnya di dunia
d. Yaumul
Hisab
Yaumul hisab adalah
hari perhitungan amal baik dan amal buruk yang dilakukan manusia selamahidup di
dunia
e. Balasan
amal baik dan amal buruk
Setelah keempat proses
tersebut dijalani manusia, mereka akan mendapatkan balasan sesuai dengan amal
masing-masing. Orang yang baik amalnya akan mendapatkan kehidupan akhirat yang
menyenangkan. Mereka akan masuk surga dan kekal didalamnya. Sedangkan orang
yang berbuat kemaksiatan, kejahatan, kemusyikan dan ingkar kepadaAllah akan
dibalas dengan azab neraka
3.2.5.4 Hikmah
Beriman kepada hari akhir
a. Kita
menyadari bahwa hidup di dunia ini tidak kekal
b. Manusia
hidup di dunia ini diibaratkan sebagi musafir
c. Hidup
di dunia hanya sementara sedangkan akhirat adalah kekal
d. Kita
akan rugi jika tidak mampu menggunakan kehidupan dunia dengan sebaik-baiknya
3.2.6
Iman kepada qada’ dan qadar
3.2.6.1 Pengertian
iman kepada qada’ dan qadar
Menurut bahasa qada
berarti ketentuan. Menurut istilah, qada berarti ketentuan Allah SWT terhadap
mahluk-Nya yang tidak diketahui oleh siapa pun dan belum terjadi. Qadar
(takdir) berarti ketentuan Allah SWT bagi mahluk-Nya dan sudah terjadi. Beriman
kepada qada dan qadar adalah memercayai sepenuh hati bahwa Allah SWT memiliki
ketrentuan yang berlaku bagi setiap mahluk-Nya
3.2.6.2 Fungsi
iman kepada qada’ qadar
a. Menyadarkan
manusia terhadap pentingnya ikhtiar dan tawakal.
b. Meningkatkan
kesabaran dalam menghadapi cobaan dan ujian.
c. Menyadari
bahwa cobaan itu merupakan ketentuan qada’ dan qadar Allah.
d. Memberikan
keseimbangan jiwa , sehingga tidak berkeluh0keluh dalam menghadapi ketentuan
Allah.
e. Meningkatkan
iman dan taqwa secara dinamis , sehingga keberhasilan dan kegagalan dianggap
sebagai ujian.
f. Menghilangkan
perasaan sombong dan membanggakan diri.
g. Memberi
kemantapan hati untuk memilih yang haq (benar) daripada yang bathil (sesat).
3.2.6.3 Hikmah
beriman kepada qada’ dan qadar
a. menumbuhkan
keteguhan hati dan kesabaran
b. mendorong
untuk selalu bertawakal dan berdoa setelah berusaha
c. mendorong
untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT jika usahanya dapat berhasil dan
bersikap tegar, sabar, serta tabah jika usahanya gagal
4.
Pandangan
Islam Dimasyarakat
Agama merupakan ciri utama kehidupan
manusia. Pandangan kita tentang agami kini banyak mengalami perubahan. Hal ini
sebagian kaerana kita memiliki cara pandang yang sangat berbeda dengan cara
pandang cara pandang generasi sebelumnya.
Meskupun dunia tetap beragam dalam hal agama , kita memiliki kesadaran yang lebih
besar terhadap pluralisme agama dewasa ini.
Melalui interaksi sosial dan
gambaran televisi , kita dapat merasakan kehadiran para penganut agama.
Pada tingkat tertentu kita menyadari
bahwa agama merupakan unsur kehidupan manusia yang kompleks. Kita mengetahui
bahwa agama jauh melampaui tradisi tertentu atau pengalaman pribadi.
Sebagian dari kita mempunya banyak
gagasan dan gambaran tentang agama. Sebagian pengalaman , sebagian lagi berasal
dari pengamatan pribadi atau gambaran media sebagian gagasan itu masuk secara
kultural melalui jalan yang disadari atau tidak disadari.
Sangatlah sulit memberikan informasi
dasar tentang agama dunia dengan cara yang objektif dan dapat dipahami dalam
waktu yang sangat singkat. Siapapun yang melakukan hal itu harus berusaha mendeskripsikan suatu
tradisi sedemikian rupa sehingga pengikut tradisi tersebut dapat mengakui dan
membenarkannya.
Jelas bahwa islam memperlakukan
kehidupan sebagaimana mestinya. Sebuah pemahaman yang benar akan menunjuk
kepada kenyataan bahwa islam bukanlah agama politik. Bahkan dapat dikatakan
bahwa porsi politik dalam ajaran islam sangatlah kecil. Itupun terkait angsung
dengan kepentingan rakyat kebanyakan.
Kalau saja dimengerti dengan baik ,
akan menjadi jelaslah bahwa islam lebih mementingkan masyarakat adil dan makmur
, dengan kata lain masyarakat sejahterah , yang lebih diutamakan kitab suci
tersebut dari pada masalah bentuk negara. Dan ketidakmampuan dalam memahami.
Hal inilah yang menjadi sebab kemelut luar biasa dalam lingkungan gerakan islam
dewasa ini.
B.
SALAT
1.
Pengertian
Salat
Salat menurut bahasa
artinya do’a, sedangkan menurut istilah salat adalah ibadah berupa tindakan
yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan memenuhi syarat dan
rukun yang ditentukan dengan tujuan pasrah dan mencari ridho Allah SWT.
2.
Makna
Salat
Dalam melaksanakan
kewajiban sholat lima waktu kita dapat menghadirkan beberapa makna dalam
kehidupan sehari-hari diantaranya yaitu: mengajari kita bagaimana mengawali
segala sesuatu dengan niat yang baik, hal ini bisa tercermin sebelum memulai
shalat kita harus mengawalinya dengan niat. Niat sangat penting dalam ibadah.
Diterima atau tidaknya ibadah akan sangat dipengaruhi oleh niat. Dengan gerakan
sholat yang dinamis diantaranya dimulai dengan takbir (mengangkat kedua
tangan), rukuk, I’tidal, sujud, duduk diantara dua sujud, dan diakhiri dengan
salam, diantara semua gerakan dalam sholat yang paling mengesankan adalah
sujud, karena kebanyakan menganggap bahwa kepala merupakan sumber kemuliaan
tapi ketika sujud, kepala dan kaki sama derajatnya bahkan setiap orang yang
sama derajatnya ketika sholat ini mengandung hikmah. Bahwa dalam hidup kita
harus tawadhu. Ketawadhuan adalah cerminan kesuksesan mengendalikan diri,
mengenal Allah SWT, dan mengenal hakikat hidupnya, bila kita tawadhu (rendah
hati) maka Allah SWT akan mengangkat derajat kita, sebagaiman Rasullallah SAW
bersabda :
“Sedekah tidak akan
mengurangi harta (sebab Allah akan mengganti yang lebih banyak), setiap orang
yang suka mengampuni (kesalahan teman) akan ditambah kemuliannya oleh Allah
SWT. Dan seseorang bila bertawadhu karena Allah SWT akan diangkat derajatnya
(HR Muslim).”
Sholat mengajarkan kita
bagaimana hidup bersih, sehat, dan menjaga kesucian baik secara lahir maupun
batin. Tidak akan pernah diterima shalat seseorang apabila tidak diawali dengan
bersuci. Dalam Surah As-Syam ayat 9-10 Allah SWT berfirman :
“sesungguhnya
beruntunglah orang yang membersihkan dirinya dan sesungguhnya sangat merugi
orang yang mengotori dirinya “
Dengan kata lain siapa
yang shalatnya khusyuk maka ia akan selalu berpikir bagaimana lahir batinnya
bisa selalu bersih
Makna selanjutnya dari
sholat adalah salam. Shalat selalu diakhiri dengan salam yang merupakan sebuah
doa semoga Allah memberikan keselamatan, rahmat, dan keberkahan bagimu. Ucapan
salam ketika shalat merupakan garansi bahwa diri kita tidak akan pernah berbuat
zalim pada orang lain. Ini adalah kunci sukses, karena setiap kali berbuat
zalim maka kezaliman ituy akan kembali pada diri kita.
3.
Kewajiban
Salat Bagi Kehidupan Sehari-hari
Allah SWT berfirman :
a. QS.
Adz-Dzariyat ayat 56-57
“Dan Aku tidak
menciptakan dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak
menghendaki rezeki sedikitpun mereka dan Aku tidak mnenghendaki supaya mereka
memberi makan pada-Ku.
b. QS.
At-Tahrim ayat 6
“Hai orang-orang
beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras,
yang tidak mendurhakai Allah SWT terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan
C.
AL-QUR’AN
1.
Pengertian
Al- Qur’an
Secara
bahasa , al-qur’an berasal dari kata qara’a artinya bacaan. Menurut istilah ,
al-qur’an adalah kalamullah yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada nabi
Muhammad saw melalui perantara malaikat jibril untuk disampaikan kepada seluruh
umat.
2. Fungsi Al-Qur’an
a.
Sebagai pedoman oleh setiap umat islam
dalam kehidupan sehari-hari
b.
Sebagai sumber utama aturan dalam islam
c.
Memberitakan mana yang baik dan mana
yang buruk
d.
Sebagai ilmu pengetahuan
3. Manfaat Al-Qur’an
Keutamaan membaca
Al-Qura’an adalah sebagai berikut :
a. Dapat
mencerahkan lahir dan batin
Yang dijelaskan di
dalam surah Al-Maidah ayat 16-17 yang artinya:
Ayat 16 :
“Hai ahli Kitab, Sesungguhnya
telah datang kepadamu Rasul kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-Kitab
yang kamu sembunyikan dan banyak (pula yang) dibiarkannya . Sesungguhnya telah
datang kepadamu cahaaya dari Allah dan kitab yang menerangkan.”
Ayat 17 :
“Dengan Kitab itulah
Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhoan-Nya ke jalan keselamatan,
dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap
gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki
mereka ke jalan yang lurus.”
b. Sebagai
syafaat hari kiamat
Rasullulah SAW pun
pernah bersabda bahwa dengan membaca Al-Qur’an dapat menjamin keselamatan di
hari kiamat kelak
c. Dapat
menghindarkan azab kubur
Rasullulah SAW bersabda
:
“Bacalah Al-Qur’an
karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pembela pada orang yang
mempelajari dan mentaatinya.” (HR. Muslim)
d. Akan
mendapat petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT
4. Keunikan Al-Qur’am Dalam Kehidupan
Sehari-hari
Tiada bacaan sebanyak
kosakata Al-Qur’an yang berjumlah 77.439 kata, dengan jumlah huruf 323.015
huruf yang seimbang jumlah kata-katanya, baik antara kata dengan padanannya,
maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya. Contohnya kata “infaq”terulang
sebanyak kata yang menunjukan dampaknya yaitu ridha (kepuasan) masing-masing 73
kali, “kikir” sama dengan akibatnya yaitu penyesalan masing-masing 32 kali.
“yaum” (hari) terulang sebanyak 365 sejumlah dengan hari dalam setahun dan kata
“syahr” (bulan) 12 kali sejumlah dengan bulan dalam setahun. Adakah suatu
bacaan makhluk seperti itu? Al-Qur’an menantang
Katakanlah “ Seandainya
manusia dan jin berkumpuluntuk menyusun semacam Al-Quran ini,mereka tidak akann
berhasil menyusun semacamnya walaupun mereka bekerja sama.” (Q.S Al-Isra : 88)
D.
AKHLAK
1. Sifat-sifat Terpuji
1.1 Tobat
1.1.1
Pengertian
Tobat
Tobat
berasal dari kata at-taubah yang artinya kembali. Menurut istilah tobat artinya
kembali dari kejahatan pada ketaatan,membersihkan hati yang kotor dan
meninggalkan keinginan untuk berbuat kejahatan.
Tobat
ialah kembali taat kepada Allah SWT dan menyesal dengan bersungguh-sungguh
terhadap dosa yang telah dilakukan baik dosa besar maupun dosa kecil serta
memohon keampunan dari Allah. Setiap individu disuruh bertobat untuk menyucikan
diri dari dosa besar dan kecil baik yang dilakukan dengan sengaja maupun tidak.
1.1.2
Tujuan
Tobat
a.
Dapat mengerjakan ibadah dengan sempurna
b. Mempeliharakan
diri yang suci dari dosa terutama pada hari perhitungan di akhirat kelak
c. Jiwa
dan perasaan tenang
d. Mendapat
balasan yang baik pada hari akhirat
e. Ibadah
yang dilakukan diterima Allah SWT
f. Mendapat
petunjuk dan hidayah dari Allah SWT
1.1.3
Manfaat
Tobat
a. Mendapat
pengampunan dosa oleh Allah SWT.
b. Mendekatkan
diri kepada Allah SWT
c. Dapat
diterima sebagai saudara oleh kaum muslim di dunia
1.2 Taqwa
1.2.1
Pengertian
Taqwa
Taqwa
adalah mengikuti semua perintah Allah dan menjauhi larangannya.
1.2.2
Ciri-ciri
Orang Taqwa
a.
Beriman kepada al-qur’an
b.
Beriman kepada malaikat / yang gaib
c.
Mendirikan salat
d.
Beriman kepada hari kiamat
e.
Menahan hawa nafsu
f.
Pemaaf
g.
Bersegeralah mengingat allah
1.2.3
Cinta
Allah Kepada Orang Yang Taqwa
a.
Terbukanya pintu berkah
b.
Mendapat jalan keluar dari kesulitan
c.
Ampunan atas kesalahan dosa
1.3 Raja’
1.3.1
Pengertian
Raja’
Raja’
artinya harapan. Makna kata raja’ adalah mengharap keridhaan allah swt.
1.3.2
Muslim
Yang Bersifat Raja’
a.
Optimis yaitu sikap seseorang yang
selalu berpandangan baik terhadap segala persoalan yang dihadapi. Seorang
muslim yang optimis akan selalu bertawakal kepada allah, yakni berusaha sekuat
tenaga untuk meraih citanya dan menyerahkan hasil usahanya kepada allah. Mereka
sangat yakin dengan firma allah di dalam Q.S. at – Talaq ayat 3 yaitu “Dan barang siapa bertawakal kepada allah ,
niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”
b.
Dinamis artinya selalu bergerak , tidak
statis atau diam di tempat. Sehingga bisa diartikan selalu berubah kearah
kemajuan , selalu tumbuh dan berkembang dan atau selalu beraktifitas atau
bekerja. Seorang yang berjiwa dinamis selalu berjuang secara bersungguh-sungguh
ke arah kemajuan untuk mencapai peningkatan kualitas diri.
c.
Berfikir kritis artinya memiliki
kemampuan analogi yang tajam. Sangat teliti dalam menganalisis suatu masalah ,
tidak mudah tertegun kagum , dan selalu berusaha segera menemukan kebenaran ,
kesalahan , kekeliruan , kekurangan , dan atau kelebihan suatu objek yang
dipandang.
d.
Menyadari eksistensi diri bahwa manusia
adalah makhluk allah yang senantiasa tunduk pada sunnatullah serta mengharapkan
keridaan dan rahmat dari allah..
1.4 Sabar
1.4.1
Pengertian
Sabar
Sabar adalah meneguhkan diri dalam
menjalankan ketaaan kepada Allah SWT, menahannya dari perbuatan maksiat kepada
Alaah SWT serta menjaganya dari perasaan dan sikap marah dalam menghadapi
takdir Allah SWT. Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah menahan diri
dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah
serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah
1.4.2
Macam-macam
Sabar
a.
Sabar dalam menghadapi ujian yang
diberikan allah
b.
Sabar untuk menahan hawa nafsu
c.
Sabar dalam mengamalkan ilmu
d.
Sabar dalam menuntut ilmu
1.5 Ikhlas
1.5.1
Pengertian
Ikhlas
Menurut
bahasa ikhlas berarti bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak
kotor, sedangkan menurut istilah ikhlas adalah niat mengharapkan Ridha Allah
SWT saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain.
1.5.2
Ciri-ciri
Ikhlas
a.
Terjaga dari segala sesuatu yang
diharamakn oleh Allah SWT, baik sedang bersama dengan manusia maupun sendiri
b.
Senantiasa beramal di jalan Allah SWT
c.
Selalu menerima apa adanya yang
diberikan oleh Allah SWT dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh
Allah SWT
d.
Mudah memaafkan kesalahan orang lain
1.5.3
Manfaat
Dan Keutamaan Ikhlas
a.
Membuat hidup menjadi tenang dan
tenteram
b.
Amal ibadahnya akan diterima oleh Allah
SWT
c.
Dibukanya pintu ampunan dan dihapusnya
dosa serta dijauhkan dari api neraka
d.
Diangkatnya derajat dan martabat oleh
Allah SWT
e.
Do’a kita akan dijabah
f.
Dekat dengan pertolongan Allah SWT
g.
Mendapatkan perlindungan dari Allah SWT
h.
Akan mendapatkan naungan dari Allah SWT
i.
Allah SWT akan memberi hidayah atau
petunjuk sehingga tidak tersesat ke jalan yang salah
j.
Allah SWT akan membangun sebuah rumah
untuk orang-orang yang ikhlas dalam membangun mesjid
k.
Mudah dalam memaafkaan kesalahan orang
lain
l.
Dapat memiliki sifat zuhud (menerima
dengan apa adanya yang diberikan oleh Allah SWT)
1.6 Tawakal
1.6.1
Pengertian
Tawakal
Dalam
pengertian yang sederhana tawakal artinya mewakilkan. Sedangkan secara luas
tawakal artinya menyerahkan segala permasalahan kepada allah swt.
Tawakal
bukanlah penyerahan diri kepada allah secara mutlak , melainkan penyerahan
tersebut harus disertai dengan usaha manusiawi.
1.6.2
Cara
Membiasakan Diri Bersikap Tawakal
a.
Menjadikan segala aktivitasnya untuk
beribadah kepada allah swt.
b.
Memperbanyak mengingat kepada allah swt.
Dalam setiap langkah dan pekerjaannya.
c.
Menanamkan kesadaran bahwa manusia hanya
dapat berusaha dan berikhtiar , namun yang menentukan hasilnya adalah allah
swt.
d.
Menyadari bahwa dirinya sebagi manusia
yang memiliki kelebihan dan kelemahan.
1.6.3
Manfaat
Tawakal
a.
Tidak mudah berputus asa dalam berusaha
, sebab bila mengalami kegagalan telah menyerahkan diri kepada allah swt.
b.
Tidak akan merasa sombong jika telah
berhasil apa yang diinginkan , sebab keberhasilannya telah sesuai dengan
ikhtiar yang dilakukan.
c.
Mendidik seseorang menjadi percaya diri
dalam mencapai cita-citanya
d.
Membuat seseorang selalu mensyukuri
nikmat dari allah , karena ia yakin setiap karunia itu atas pemberian-Nya.
e.
Menjadikan hati merasa tenang dan
tentram , sebab selalu merasa dekat dengan allah swt.
f.
Mendidik seseorang untuk berhati-hati
dan mawas diri , bahwa segala perbuatan kita diawasi dan kelak akan diberi
balasan sesuai baik dan buruknya.
g.
Mendorong seseorang untuk bersikap
optimis dalam segala usahanya dan hanya bergantung kepada pertolongan allah
swt.
1.7 Syukur
1.7.1
Pengertian
Syukur
Kata
syukur berasal dari bahasa Arab yang artinya rasa terima kasih kepada Allah SWT
dan untunglah (menyatakan lega, senang, dan sebagainya)
1.7.2
Macam-macam
Syukur
a.
Syukur dengan hati
Yaitu menyadari dan
meyakini bahwa semua nikmat dan karunia yang diperoleh merupakan anugrah dari
Allah SWT
b. Syukur
dengan lisan
Yaitu mengakui dengan
ucapan bahwa sumber nikmat dari Allah dan memuji-Nya sebanyak mungkin
c. Syukur
dengan perbuatan
Yaitu taat beribadah
kepada-Nya dan menggunakan karunia itu untuk kebaikan
1.8 Qana’ah
1.8.1
Pengertian
Qana’ah
Qana’ah merupakan sifat mulia yang menunjukkan harga diri
dan standar akhlaq tinggi bagi tiap-tiap muslim. Bagi orang-orang yang memiliki
sifat qona’ah termasuk orang – orang yang beruntung, sebagaimana sabda Nabi
Muhammad saw berikut ini:
Artinya :”Sungguh beruntung orang yang masuk islam mendapat rezeki
secukupnya dan ia merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya”.
(HR Muslim)
1.8.2
Hikmah
Qana’ah
a.
Meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
b.
Mendorong
setiap muslim untuk berlapang dada, berhati tentram, dan selalu merasa
berkecukupan.
c.
Memupuk
jiwa sabar dan tawakal
d.
Terhindar
dari sikap tamak, serakah dan dengki
e.
Membiasakan
diri untuk hidup sederhana sesuai ajaran Islam
f.
Memperteguh
tekat dan memperkuat langkah dalam mencari anugrah Allah SWT
g.
Menimbulkan
ketentraman batin dan kebahagiaan hidup
1.9 Tawadu
1.9.1
Pengertian
Tawadu
Tawadu
artinya rendah hati. Kerendahan hatinya diwujudkan dalam ucapan, sikap dan
tindakan. Bagi orang yang memliki sikap tawaduk dalam dirinya tidak ada
kesombongan, sikap dan tingkah lakunya senantiasa menghargai orang lain, tidak
ada sedikit pun dalam hatinya kesombongan
1.9.2
Membiasakan
Perilaku Tawadu
a.
Melatih dan menjaga hati untuk
senantiasa tenang, bersih, dan tidak berperasaan buruk
b.
Membiasakan berperilaku baik dan rendah
hati serta menghargai orang lain
c.
Tidak berperilaku sombong
d.
Membiasakan bersikap tenang, wajar,
santun dalam menghadapi berbagai masalah, utamanya berkaitan dengan orang lain
1.10 Jujur
Jujur
dapat diartikan bisa menjaga amanah. Jujur merupakan salah satu sifat manusia
yang mulia, orang yang memiliki sifat jujur biasanya dapat mendapat kepercayaan
dari orang lain. Sifat jujur merupakan salah satu rahasia diri seseorang untuk
menarik kepercayaan umum karena orang yang jujur senantiasa berusaha untuk
menjaga amanah.
1.11 Amanah
1.11.1 Pengertian Amanah
Amanah
adalah kata yang sering dikaitkan dengan kekuasaan dan materi. Secara syar’i
amanah bermakna menunaikan apayang dititipkan atau dipercayakan. Itulah makna
yang terkandung dalam firman Allah SWT tang artinya sebagai berikut :
“sesungguhnya
Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah-amanah kepada pemiliknya dan
apabila kalian menetapakan hukum antara manusia hendaklah kalian menetapkan
hukum dengan adil.
1.11.2 Macam-macam Amanah
a.
Amanah Fitrah yaitu amanah yang
diberikan oleh Allah SWT sejak manusia dalam rahim ibunya, bahkan jauh sejak
dimasa alam azali
b.
Amanah Syari’ah yaitu untuk tunduk dan
patuh pada aturan Allah SWT dan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya
c.
Amanah Hukum/Keadilan yaitu amanah untuk
menegakkan hukum Allah SWT secara adil baik dalam kehidupan pribadi maupun
bernegara
d.
Amanah Ekonomi yaitu bermu’amalah dan
menegakkan sistem ekonomi yang sesuai dengan aturan syariat Islam dan
menggantikan ekonomi yang bertentangan dengan syariat serta memperbaiki yang
kurang sesuai dengan syariat
e.
Amanah Sosial yaitu bergaul dengan
menegakkan sistem kemasyarakatan yang Islami jauh dari tradisi yang
bertentangan dengan nilai Islam, menepati janji serta saling menasihati dalam kebenaran
kesabaran dan kasih sayang
f.
Amanah Pertahanan dan Keamanan yaitu
membina fisik dan mental, dan mempersiapkan kekuatan yang dimiliki agar bangsa
negara dan umat tidak dijajah oleh imperialisme kapitalis maupun komunis dan
berbagai musuh Islam lainnya
1.12 Pemaaf
Dalam
bahasa Arab, maaf diungkapkan dengan kata al-afwu. Kata al-afwu , berarti
terhapus atau menghapus. Jadi, memaafkan mengandung pengertian menghapus luka
atau bekas-bekas luka yang terdapat dalam hati. Dengan memaafkan kesalahan
orang lain berarti berhubungan antara mereka yang bermasalah kembali baik dan
harmonis karena luka yang ada di dalam hati mereka, terutama yang memaafkan,
telah sembuh. Islam mendorong Muslim untuk memiliki sikap pemaaf. Sifat ini
muncul karena keimanan, ketakwaan, pengetahuan dan wawasan mendalam seorang
Muslim tentang Islam.
1.13 Baik sangka
Husnuzan artinya berbaik sangka, lawan katanya adalah suuzan
yang artinya berburuk sangka. Berbaik sangka dan berburuk sangka merupakan
bisikan jiwa, yang dapat diwujudkan melalui perilaku yakni ucapan dan
perbuatan. Perilaku husnuzan termasuk akhlak terpuji karena akan mendatangkan
manfaat. Sedangkan perilaku suuzan termasuk akhlak tercela karena akan
mendatangkan kerugian. Sungguh tepat jika Allah SWT dan rasul-Nya melarang
perilaku buruk sangka. Sesuai dengan firman-Nya padasurat Al-Hujurat ayat
49 yang artinya:
“Jauhkanlah dirimu dari berprasangka buruk, karena
berprasangka buruk itu sedusta-dusta pembicaraan (yakni jaukan dirimu dari
sesorang berdasarkan sangkaan saja).” (H.R Bukhari dan muslim)
2. Sifat-sifat tercela
2.1 Hasad
2.1.1
Pengertian
Hasad
Hasad
yaitu sikap dan sifat seseorang yang tidak senang terhadap kenikmatan orang
lain dan berusaha untuk menghilangkan nikmat tersebut agar pindah kepadanya.
Sifat hasad termasuk salat satu penyakit hati , penyakit rohani yang hinggap
pada seseorang dan sangat membahayakan bagi yang bersangkuta.
2.1.2
Tanda-tanda
Hasad
a.
Tidak suka (benci) jika orang lain
mendapat kenikmatan karena menurut keinginannya hanya dialah yang layak
mendapat kenikmatan sedangkan orang lain tidak pantas.
b.
Merasa gembira atau senang jika orang
lain mendapat musibah.
c.
Biasanya orang yang hasad selalu egois
tanpa memperdulikan orang lain.
d.
Mudah tersinggung dan marah oleh ucapan,
sikap dan perbuatan oramg lain , sehingga selalu gelisah atau susah dan tidak
memiliki ketenangandan ketentraman hidup
e.
Kurang bersyukur pada nikmat allah
sehingga jiwa , keimanan dan keislamannya sangat lemah.
2.1.3
Penyebab
Hasad
a. Kurangnya
beryukur atas nikmat dari allah , sehingga ia mudah menyimpang dari ajaran
allah dan memiliki sifar-sifat tercela.
b. Tidak
menyadari bahwa setiap orang sudah mempunyai nikmat sendiri-sendiri sesuai
dengan kehendak dan ketetapan allah. Akibatnya dia hasad terhadap orang lain.
c. Permusuhan
, takabur (sombong) , bangga diri , ambisi kepemimpinan dan jeleknya jiwa .
2.1.4
Bahaya
Hasad
a. Hasad
menghapus kebaikan yang pernah dilakukan sehingga kebaikannya tidak bermafaat.
b. Hasad
dapat merusak jiwa , iman , islam dan takwa pada allah.
c. Dengki
dapat merusak dan memutuskan persaudaraan sebaimana disebutkan dalam hadis
nabi.
d. Dengki
dapat menimbulkan perselisihan , pertengkaran dan permusuhan sehingga dapat
mengakibatkan hidup seseorang rusak , gelisah dan tidak dapat hidup tenang dan
tentram.
e. Dengki
dapat merusak hati dan mental seseorang sehingga orang menilai jelek dan buruk
2.1.5
Cara
Menghindari Hasad
a. Berlindung
kepada allah swt dari kejahatn orang yang hasad dan membentengi diri dengan
allah subhanahu wa ta’ala.
b. Bertkwa
kepada allah swt dengan mejalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya
c. Bersabar
atas musuh karena tidaklah seorang ditolong dari orang yang hasad dan musuhnya
, sebagaimana orang yang bersabar atasnya dan bertawakal kepada allah swt.
d. Tawakal
, karena orang yang bertawakal kepada allah swt ia akan mencukupinya
e. Mengosongkan
hati dari sibuk dan memikirkan orang yang hasad kepada dirinya
f. Mengarahkan
hatinya kepada allah swt dan ikhlas kepada-Nya , serta menjadikan kecintaan
kepada allah swt. Dan keridhaannya di tempat terbesitnya pikiran.
g. Bertaubat
kepada allah swt dari segala dosa.
h. Bersedekah
dan berbuat baik semampunya.
i.
Yang paling berat adalah memadamkan api
orang yang hasad dan dzalim serta menyakitinya , denga berbuat baik kepadanya.
j.
Memurnikan tauhid. Makhluk-makhluk ini
ada yang menggerakannya.
2.2 Riya
2.2.1
Pengertian
Riya
Riya adalah sifat dan
sikap seseorang yang suka memperlihatkan kelebihannya pada orang lain untuk
mengharap pujian dan sanjungan orang lain.
2.2.2
Tanda-tanda
Riya
a. Tidak
akan melakukan perbuatan baik
b. Beribadah
hanya sekedar ikut-ikutan
c. Terlihat
tekun dan bertambah motivasinya dalam beribadah jika mendapat pujian dari orang
lain
d. Senantiasa
berupaya menampakkan segala perbuatan baiknya agar diketahui orang lain.
e. Sangat
gembira jika dipuji orang lain.
f. Mudah
tersinggung dan sakit hati jika tidak di puji oleh orang lain.
g. Hidup
selalu berpura-pura dan tidak ada kesungguhan dalam hati
h. Mudah
kecewa terhdap sikap dan tindakan orang lain yang tidak menguntungkan dirinya
i.
Mudah putus asa dan selalu gelisah dalam
hidupnya.
2.2.3
Bahaya-bahaya
Riya
a. Diri-sendiri
akan merasakan ketidakpuasan , rasa hampa , sakit hati dan penyesalan ketika
orang lain tidak menghargai , menyanjung dan berterima kasih kepadanya.
b. Orang
lain tdak akan suka kepada orang riya
c. Allah
tidak menerima dan memberi pahala atas perbuatan riya
d. Apa
yang dilakukan akan menjadi mubadzir meskipun pengorbananya cukup banyak
e. Jiwa
keimanan , ke-islaman dan ketakwaannya menjadi rusak.
f. Ia
tidak memiliki sifat percaya diri atas kemampuannya.
g. Hidupnya
tidak memperoleh ketenangan dan ketentraman sebab hati dan pikirannya kacau dan
selalu bingung lebih-lebih jika melihat orang lain memperoleh kenikmatan.
h. Ia
termasuk orang yang mendustakan agama dan kelak akan masuk kedalam neraka.
2.2.4
Menghindari
Sifat Riya
a. Memfokuskan
niat ibadah kita hanya semata-mata karena allah swt
b. Jangan
mudah terpengaruh atau tergiur dengan kemewahan yang ada didepan mata.
c. Jangan
suka memamerkan sesuatu yang kita punyai karena pada dasarnya semua yang kita
miliki adalah dari allah dan akan kembali pada-Nya.
d. Jangan
membuat kecemburuan kepada orang lain.
e. Hendaknya
saling menasehati untuk kebaikan dan kesabaran dalam beribadah.
f. Membiasakan
diri untuk bersyukur kepada allah swt.
2.3 Aniaya
2.3.1
Pengertian
Aniaya
Aniaya secara bahasa
mengandung pengertian aniaya/celaka. Aniaya secara istilah mengandung
pengertian berbuat aniaya/celaka terhadap diri sendiri atau orang lain dengan
cara-cara bathil yang keluar dari jalur syari’at agama islam. Disisi lain
aniaya bisa berarti menempatkan sesuatu tidak sesuai dengan tempatnya. Aniaya
merupakan perbuatan yang di larang oleh allah swt. Dan termasuk salah satu dosa
besar.
2.3.2
Macam-macam
Sifat Aniaya
a. Aniaya
kepada allah swt dengan cara tidak mau melaksanakan perintah allah dan
melaksanakan larangan-Nya
b. Aniaya
kepada diri-sendiri contohnya membiarkan diri-sendiri tetap bodoh , miskin ,
malas , minum-minuman keras dan bunuh diri.
c. Aniaya
kepada orang lain , contohnya mengumpat , mengadu domba , memfitnah , mencuri ,
merampok , penyiksaan dan pembunuhan.
d. Aniaya
kepada makhluk lain contohnya menebangi pohon dengan liar dan menyembelih
binatang dengan senjata tumpul.
2.3.3
Cara
Menghindari Sifat Aniaya
a. Selalu
waspada dan hati-hati dalam setiap menghadapi masalah
b. Jangan
membuka aib atau cacat orang lain
c. Menumbuhkan
rasa persaudaraan , kasih sayang dan persatuan kepada antar sesama.
d. Mengamalkan
ajaran agama
e. Membiasakan
diri bersyukur kepada allah.
f. Berhati-hati
dalam bertindak , berbicara dan dalam menerima setiap informasi yang ada
g. Membiasakan
diri berbuat adil terhadap diri sendiri maupun orang lain.
2.4 Diskriminasi
2.4.1
Pengertian
Diskriminasi
Kata diskriminasi dalam
bahasa arab disebut dengan tafrik , sedangkan diskriminasi berasal dari bahasa
inggris yaitu discrimination yang artinya perbedaan perlakuan. Diskriminasi
adalah perbedaan perlakuan atau pengucilan yang langsung ataupun tidak langsung
berdasarkan agama, suku , ras , etnik , kelompok , golongan , status sosial ,
status ekonomi , jenis kelamin , bahasa , keyakinan , politik dan lain
sebagainya.
2.4.2
Macam-macam
Diskriminasi
a. Diskriminasi
jenis kelamin yaitu pembedaan sikap dan perlakuan terhadap orang berdasarkan
jenis kelamin
b. Diskriminasi
ras yaitu pembedaan berdasarkan asal bangsa yang menganggap bahwa rasa yang
satu lebih hebat daripada ras yang lain.
c. Diskriminasi
sosial yaitu pembedaan orang terhadap sesama warga berdasarkan status sosial
seperti kaya , miskin , bangsawan atau rakyat jelata atau suatu agama.
d. Diskriminasi
warna kulit yaitu pembedaan berdasarkan warna kulit misalnya orang berkulit
putih dengan orang yang berkulit hitam.
2.4.3
Cara
Menghindari Sifat Diskriminasi
a. Gemar
bersilahturahmi
b. Bersikap
toleran terhadap sesama umat beragama dan tidak memaksakan keyakinan terhadap
umat lainnya.
c. Menumbuhkan
semangat persatuan dan kesatuan.
d. Tidak
suda mengolok , buruk sangka atau memfitnah antara satu dengan yang lain.
2.5 Ananiah (Egois)
2.5.1
Pengertian
Ananiah
Ananiyah berasal dari
kata ana artinya aku atau saya. Ananiyah adalah sifat yang merasa segala
sesuatu yang terjadi kaeran aku atau saya.
2.5.2
Bentuk-bentuk
Ananiah
a. Selalu
ingin menang dalam pembicaraan dengan teman.
b. Menonjolkan
kemampuan dirinya di hadapan sesama manusia
c. Susah
menerima saran atau kritikan dari orang lain.
d. Kurang
menghargai pendapat orang lain.
2.5.3
Akibat
Sifat Ananiah
a. Dibenci
allah swt dan orang lain.
b. Dapat
mendorong seseorang menjadi kikir.
c. Dapat
merusak persaudaraan antar teman.
d. Dikucilkan
dari kehidupan masyarakat.
e. Memiliki
banyak musuh.
f. Hidupnya
menjadi susah
2.5.4
Cara
Menghindari Perilaku Ananiah
a. Menjadikan
seseorang lebih dihargai dan dihormati oleh masyarakat.
b. Hidupnya
dapat bermanfaat untuk orang banyak.
c. Menjadikan
seseorang memiliki pribadi yang menyenangkan.
d. Menumbuhkan
sikap sosial , toleransi , dan setia kawan dalam diri seseorang
e. Bertambahnya
saudara dan kawan.
2.6 Gadab (Pemarah)
2.6.1
Pengertian
Gadab
Gadab adalah perasaan
sangat tidak senang berang atau gusar karena tidak menyukai sesuatu.
Islam memerintahkan
kepada kita untuk menjauhi sifat pemarah dan menggantinya dengan sifat pemaaf.
2.6.2
Akibat
Dari Sifat Gadab
a. Merusak
kesehatan
b. Merusak
benda , menyakiti atau membunuh orang lain.
c. Dihauhi
teman.
2.6.3
Cara
Mengatasi Sifat Gadab
a. Ketika
seseorang sedang marah berarti sedang dalam kekuasaan setan.
b. Mengingat
kerugian atau akibat buruk yang ditimbulkan dari sifat marah.
c. Takut
akan siska allah
d. Memaafkan
kesalahan orang lain.
2.7 Gibah (Menggunjing)
2.7.1
Pengertian
Gibah
Gibah yaitu
membicarakan aib atau keburukan orang lain. Suatu aib atau keburukan itu bisa
terdapat pada badan , pakaian , rumah , tindakan , etika dan sebagainya.
2.7.2
Sebab-sebab
Gibah
a. Menghina
dan menjelekan orang lain
b. Sebagai
pelampiasan benci atau marah
c. Karena
pengaruh dari teman
d. Karena
ingin mencari perhatian
e. Ingin
membanggakan diri sendiri
2.7.3
Cara
Menghindari Gibah
a. Mengingat
bahwa kita juga memiliki kekurangan karena tidak ada seorang pun yang tidak
memiliki kekurangan atau aib.
b. Menyadari
bahwa allah swt membenci terhadap orang yang menggunjing.
c. Mengetahui
bahwa kebencian allah terhadap perbuatan ini diibaratkan seperti seseorang yang
memakan bangkai saudaranya.
2.8 Naminah (Adu Domba)
2.8.1
Pengertian
Naminah
Naminah yaitu mengadu
domba yakni menceritakan perbuatan seseorang yang belum tentu benar kepada
orang lain dengan maksud agar terjadi perselisihan. Perbuatan naminah sangat
dilarang dan dibenci oleh islam. Karena perbuatan naminah dapat merusak
keharmonisan hubungan yang terjalin.
2.8.2
Cara
Menghindari Sifat Naminah
a. Tidak
mudah menerima suatu berita apabila tidak jelas kebenarannya.
b. Mengadakan
tabayun (kejelasan suatu berita) apabila mendengar berita dari seseorang
c. Berusaha
menghentikan atau mengalihkan pembicaraan yang cenderung menjelek-jelekan orang
lain.
2.9 Takabur
2.9.1
Pengertian
Takabur
Menurut bahasa takabur
artinya sifat merasa dirinya besar atau membanggakan diri sendiri. Orang yang
memiliki sifat takabur disebut mutakbir. Takabur menurut istilah adalah sikap
mental dan perbuatan yang merasa dirinya lebih besar , lebih tinggi , lebih pandai
atau lebih segalanya dan memandang kecil serta rendah orang lain.
2.9.2
Ciri-ciri
Takabur
a. Suka
memuji diri sendiri dan merasa puas atas kelebihannya.
b. Suka
merendahkan dan meremehkan orang lain
c. Suka
mencela dan membesar-besarkan kesalahan orang lain.
d. Cenderung
menutupi kekurangan dirinya sendiri
e. Tidak
bisa menghargai orang lain.
2.9.3
Akibat
Negatif Sifat Takabur
a. Merasa
selalu benar dan tidak pernah bersalah
b. Merasa
paling mampu dan paling pandai
c. Dijauhi
oleh orang lain
d. Diancam
oleh allah akan dimasukkan ke neraka
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Islam
mempunyai karakter yaitu alqur’an , solat dan akhlak. Solat merupakan karakter
islam yang paling utama. Karena solat merupakan tiang agama. Dan islam tidak
lengkap tanpa adanya agama.
Al-Qur’an
merupakan karakter islam yang kedua karena al-qur’an terdapat perintah dan
larangan allah swt , yang mana harus dikerjakan dan dijauhi oleh umat manusia.
Dan yang paling terakhir adalah akhlak yaitu untuk menyempurnakan karakter
islam sehingga membuat manusia lebih mengenal lebih jauh apa itu islam.
B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan
tersebut, makalah ini mempunyai banyak kekurangan dan jauhnya dari
kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun
sangatlah saya harapkan terutama dari Bapak Dosen pembimbing dan rekan pembaca
sekalian demi kesempurnaan makalah ini dan dimasa yang akan mendatang, semoga
makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan menambah wawasan kita.
makalah
ini diharapkan bisa diamalkan dikehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
agama RI.1997.Buku Pendidikan Agama Islam
Untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas V”.Jakarta:Direktoran Jendral Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam
Suprihartoyo.2011.”Buku Pendidikan Agama Islam kelas XI”.Jakarta.
Ibrahim
& Darsono.”Pemahaman Al-Quran dan
Hadis”.Solo:Tiga Serangkai.2008
Ngadiyanto.”Pendidikan Agama Islam Kelas X”.Jakarta.Tiga
Serngkai.2006
Ngadiyanto.”Pendidikan Agama Islam Kelas XII”.Solo.Tiga
Serangkai.2006
Tim
Abdi Guru.”Ayo Belajar Agama Islam”.Jakarta.Erlangga.2007
Syamsuri.2004.”Buku Pendidikan Agama Islam Untuk Siswa
Kelas 1”.Erlangga:Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar